Berbagi Kebahagian, Rektor Unima Dr Joseph Kambey MBA Rayakan HUT ke 49 Tahun bersama Anak Panti YAPI KIT Minahasa

oleh

MINAHASA – Rektor Universitas Negeri Manado (Unima), Dr. Joseph Philip Kambey, SE, Ak, MBA., merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 49 Tahun di Yayasan Peduli Indonesia Kawasan Indonesia Timur (YAPI KIT), Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa.

Dalam kesempatan ini, Rektro Unima yang akrab di sapa Joje berbagi kebahagiaanya bersama dengan anak-anak panti asuhan YAPI KIT, di Restore a Child Training Center, Kamis (06/03/2025).

 

Terlihat, Joje juga memberikan dukungan moral dan materi kepada anak-anak yang membutuhkan.

Saat diwawancarai, Kepala Humas Unima, Drs. Titof Tulaka, SH., MAP., mengatakan bahwa ulang tahun Rektor Unima kali ini berbeda dengan sebelumnya. Hari ini dirayakan dengan sederhana namun memiliki makna yang mendalam.

 

“Ulang tahun perlu disikapi dengan bijaksana, bukan hanya sekadar mengikuti trend atau budaya saja. Dari pada membuang-buang waktu, tenaga dan materi untuk merayakan ulang tahun dengan kegiatan yang kurang bermanfaat dan menyusahkan orang lain, maka sebaiknya menjadi berkat bagi orang di sekitar yang sedang membutuhkan uluran tangan kita,” jelas Titof.

Disamping itu, Pdt. Jemy Rumengan, M.Th dalam khotbahnya membaca Alkitab Mazmur 90:12, sebagai hadiah ulang tahun Rektor Unima. “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana”.

 

Tema Khotbah:

Menghitung Hari dengan Bijaksana

Hari ulang tahun adalah momen yang istimewa. Ini bukan hanya perayaan bertambahnya usia, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan bagaimana kita telah menjalani hidup kita.

Apakah kita sudah hidup dengan bijaksana? Apakah kita semakin dekat dengan Tuhan?

Dalam Kitab Mazmur 90:12 mengajarkan kita untuk meminta hikmat dari Tuhan agar dapat menghitung hari-hari kita dengan bijaksana.

Dalam kehidupan ini, kita sering disibukkan oleh rutinitas yang membuat kita lupa akan tujuan utama kita hidup di dunia.

Banyak orang menganggap usia yang bertambah hanya sebagai angka, tanpa menyadari bahwa setiap tahun yang diberikan Tuhan adalah kesempatan baru untuk bertumbuh dalam iman, kasih, dan pelayanan kepada sesama.

Hidup Ini Singkat dan Berharga

Mazmur 90 ditulis oleh Musa dan berbicara tentang kefanaan manusia. Hidup kita di dunia ini terbatas.

Musa mengingatkan bahwa manusia seperti rumput yang tumbuh di pagi hari dan layu di sore hari (Mazmur 90:5-6).

Oleh karena itu, kita harus hidup dengan kesadaran bahwa setiap hari yang kita jalani harus dipenuhi dengan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan.

Dalam dunia modern, kita sering terjebak dalam kesibukan dan mengejar ambisi pribadi. Namun, apakah kita sudah memanfaatkan waktu kita dengan baik?

Apakah kita sudah mengisi hidup kita dengan hal-hal yang bernilai kekal?

Kita harus menyadari bahwa hidup ini bukan hanya tentang mencari kesuksesan duniawi, tetapi juga tentang bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal.

Bijaksana dalam Memanfaatkan Waktu

Hidup dengan bijaksana berarti menggunakan waktu dengan baik dalam berbagai aspek:

• Dalam hubungan dengan Tuhan: Apakah kita semakin dekat dengan-Nya? Apakah kita setia beribadah dan membaca firman-Nya? Ataukah kita lebih sibuk dengan urusan duniawi?

• Dalam keluarga: Apakah kita sudah menjadi suami/istri, orang tua, atau anak yang baik? Apakah kita menunjukkan kasih kepada orang-orang terdekat kita?

Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena mengabaikan mereka yang kita kasihi.

• Dalam pekerjaan dan pelayanan: Apakah kita bekerja dengan jujur dan penuh tanggung jawab? Apakah kita sudah melayani Tuhan dengan setia?

Banyak orang yang hanya bekerja untuk mendapatkan materi, tetapi lupa bahwa pekerjaan juga bisa menjadi sarana untuk memuliakan Tuhan.

 

Menjadikan Tuhan sebagai Prioritas

Ketika kita menyadari bahwa hidup ini singkat, kita harus menata prioritas kita. Jangan hanya mengejar harta duniawi yang sementara, tetapi kejarlah hal-hal yang bernilai kekal. Yesus berkata dalam

Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Sebagai orang percaya, kita harus bertanya kepada diri sendiri: Apakah kita sudah menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam hidup kita?

Apakah kita sudah menggunakan talenta dan berkat yang diberikan Tuhan untuk kemuliaan-Nya?

Jangan sampai kita menghabiskan hidup kita hanya untuk hal-hal duniawi dan melupakan hal yang paling penting, yaitu hubungan kita dengan Tuhan.

Menghadapi Masa Depan dengan Iman

Ulang tahun juga merupakan waktu untuk merenungkan masa depan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang, tetapi kita bisa mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.

Yeremia 29:11 berkata, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Ketika kita berjalan bersama Tuhan, kita tidak perlu takut akan masa depan. Dia adalah gembala yang baik yang akan menuntun kita di setiap langkah kehidupan kita.

 

Penutup

Sebagai orang yang merayakan ulang tahun, marilah kita mengambil waktu untuk merenungkan kehidupan kita.

Apakah kita sudah menghitung hari-hari kita dengan bijaksana? Apakah kita sudah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan?

Ulang tahun bukan sekadar perayaan, tetapi juga kesempatan untuk memperbarui komitmen kita kepada Tuhan. Biarlah hidup kita menjadi kesaksian yang memuliakan nama-Nya.

 

Ajakan:

• Bersyukurlah atas setiap hari yang Tuhan berikan. Jangan pernah lupa bahwa hidup ini adalah anugerah.

• Hidupilah setiap hari dengan penuh makna dan hikmat. Jangan sia-siakan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna.

• Tetapkan Tuhan sebagai prioritas dalam segala hal. Jangan biarkan kesibukan dunia membuat kita melupakan Tuhan.

• Lakukan kebaikan kepada sesama. Gunakan waktu yang ada untuk menjadi berkat bagi orang lain.

• Percayakan masa depan kepada Tuhan. Jangan takut menghadapi tantangan hidup, karena Tuhan selalu menyertai kita.

Kita tidak harus menunggu sampai tua untuk menyadari pentingnya menghitung hari-hari kita dengan bijaksana.

Hari ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan dan mengisi hidup kita dengan hal-hal yang bernilai kekal. (Abner)