Skip to content

  • Home
  • Sulut
    • Pemprov
    • Manado
    • Minahasa
    • Minut
    • Minsel
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Olah raga
  • Parlemen
  • Politik
  • Bawaslu/KPU
  • Politik
  • Unima

Dosen Prodi IAN FISH Unima Elvis Lumingkewas, MAP Dorong Pemberdayaan Ekonomi Warga Airmadidi Lewat Pelatihan Pengolahan Kelapa Menjadi VCO

Abner Bawinto, 21/11/202525/11/2025

MINAHASA UTARA – Upaya meningkatkan ekonomi keluarga dan mendorong lahirnya wirausaha baru di daerah kembali diperkuat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digagas Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara (IAN), Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Negeri Manado (UNIMA), Elvis M.C. Lumingkewas, MAP.

Melalui kegiatan bertajuk “Pelatihan Pengolahan Kelapa Menjadi VCO (Virgin Coconut Oil)”, tim PKM menyasar warga di Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Program ini berlangsung sejak Juli hingga September 2025 dan mendapat respons positif dari masyarakat.

Dalam wawancara bersama Karyamedia.com, Elvis Lumingkewas menjelaskan bahwa Kecamatan Airmadidi memiliki potensi sumber daya manusia yang besar, namun belum sepenuhnya terkelola dengan baik. Masih terbatasnya jumlah UMKM dan adanya kelompok masyarakat yang memiliki waktu luang tidak produktif menjadikan wilayah ini strategis untuk dikembangkan sebagai basis wirausaha baru.

“Airmadidi memiliki banyak warga dengan waktu tidak produktif yang sebenarnya bisa diberdayakan untuk kegiatan ekonomi kreatif. Ini menjadi peluang besar untuk mengembangkan UMKM, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar Elvis, pada Jumat (21/11/2025),

Elvis menegaskan bahwa esensi utama dari kegiatan PKM adalah memberikan ide-ide baru mengenai kewirausahaan sekaligus memotivasi warga agar berani memulai usaha sendiri. Melalui pelatihan pengolahan kelapa menjadi VCO, masyarakat diharapkan memperoleh keterampilan praktis yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha.

“Target kami adalah masyarakat menjadi kreatif, mampu mengolah kelapa menjadi VCO, dan menjadikannya sebagai peluang wirausaha yang bernilai ekonomis. Dengan keahlian ini, pendapatan keluarga dapat meningkat, sekaligus menumbuhkan kemampuan menganalisis kelayakan usaha,” tuturnya.

Pelaksanaan PKM dilakukan melalui metode penyuluhan, diskusi, dan praktik langsung mengenai proses pengolahan kelapa hingga menjadi VCO. Selain itu, warga juga diperkenalkan pada pembuatan makanan ringan berbahan dasar kelapa yang dinilai memiliki nilai tambah tinggi di pasar.

“Hasil yang kami targetkan bukan hanya warga bisa memproduksi VCO atau makanan ringan, tetapi juga tumbuhnya pemahaman mengenai prinsip-prinsip kewirausahaan. Ketika warga terampil dan percaya diri, dampaknya akan langsung terasa pada peningkatan ekonomi keluarga,” jelas Elvis.

Menurut Elvis, sebagian warga Airmadidi merupakan kelompok yang belum bekerja atau bekerja tidak penuh. Kelompok ini dinilai sangat potensial untuk diberdayakan melalui kegiatan UMKM. Terlebih lagi, tingkat pendidikan warga Airmadidi cukup tinggi, sehingga mudah beradaptasi dengan pengetahuan dan keterampilan baru.

“Para ibu rumah tangga di wilayah ini juga memiliki peran penting dalam ekonomi keluarga. Selain mengurus rumah tangga, mereka dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan usaha kecil. Ini adalah aset besar dalam pengembangan UMKM lokal,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Elvis menjelaskan konsep kewirausahaan modern yang menekankan kreativitas dan inovasi sebagai dasar pembentukan nilai tambah. Kewirausahaan tidak sekadar memproduksi barang, tetapi menciptakan peluang ekonomi baru yang mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong masyarakat agar berani menjadi wirausahawan. Ketika mereka berhasil, bukan hanya ekonomi keluarga yang meningkat, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan daerah,” jelasnya.

Program PKM ini diharapkan dapat menjadi titik awal penurunan angka pengangguran di Airmadidi. Dengan semakin banyak warga yang berwirausaha, pendapatan per kapita meningkat, daya beli masyarakat membaik, dan perekonomian daerah ikut tumbuh.

Lebih jauh, peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat dinilai mampu menekan potensi kriminalitas yang sering kali dipicu oleh tingkat pengangguran tinggi.

“Harapannya, pelatihan ini mampu menciptakan efek domino yang positif. Ketika wirausaha tumbuh, ekonomi keluarga menguat, pengangguran berkurang, dan kualitas hidup masyarakat meningkat,” pungkas Elvis.

(Abner) 

Post Views: 654
Berita Minut Unima Dosen IAN FISH UnimaElvis LumingkewasLPPM UnimaMAPPKM

Navigasi pos

Previous post
Next post

Berita Terkini

  • Hadiri Closing Ceremony PORPROV XII Sulut 2025, Bupati Robby Dondokambey: Kami Siap Jadi Tuan Rumah 2027
  • Rakor Bersama Wamendagri, Pemkab Minahasa Tegaskan Komitmen Kendalikan Inflasi
  • Diduga Kebal Hukum, PT Marga Terus Lakukan Galian C Ilegal di Sungai Totabuan — Warga Desak Aparat & Dinas Terkait Segera Turun Tangan
  • Sekda Minahasa Tekankan Pentingnya Harmoni dalam Keberagaman di Sosialisasi Moderasi Beragama
  • Dosen Jurusan Teknik Mesin FT UNIMA Gelar PKM, Dr Parsaoran Tamba Latih Pengukuran Lingkungan Kerja Bengkel Pengelasan di SMK Negeri 2 Bitung
©2025 | WordPress Theme by SuperbThemes
Go to mobile version