MANADO – Jurusan Pendidikan Dasar (Dikdas) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Manado (Unima) menggelar Dikdas Fair 2025 di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Jumat (29/8/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan antara dunia pendidikan, budaya, dan kreativitas yang berpadu dalam satu perayaan besar.
Rangkaian agenda Dikdas Fair tahun ini menyedot perhatian publik, mulai dari penampilan tarian daerah, lomba mewarnai anak-anak TK yang penuh keceriaan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU), hingga pemilihan Putra Putri Jurusan Dikdas yang berlangsung dengan meriah dan elegan.
Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, diwakili Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan, Prof. Grevo Gerung, M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada civitas akademika Unima atas inisiatif menghadirkan kegiatan pendidikan yang dibalut nuansa budaya.
“Kami sangat mendukung kegiatan yang mendorong kreativitas anak-anak sekaligus melestarikan budaya daerah. Harapannya, momentum ini dapat menjadi langkah konkret dalam membangun generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berkarakter,” ujar Prof. Grevo.
Dekan FIPP Unima sekaligus Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Sulut, Dr. Aldjon Nixon Dapa, M.Pd, turut menyampaikan apresiasinya kepada jajaran pemerintah daerah.
“Melalui Dikdas Fair, kita tidak hanya membangun prestasi akademik, tetapi juga menanamkan kecintaan pada budaya bangsa sejak dini. Inilah yang penting dalam memajukan pendidikan dasar,” ungkapnya.
Senada, Ketua Jurusan Pendidikan Dasar, Margareta Oktavia Sumilat, S.Pd, M.Pd, didampingi Sekretaris Jurusan, Dr. Ni Dewi Eka Suwaryaningrat, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah provinsi, pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa, sekolah mitra, serta seluruh panitia yang telah bekerja keras. Dikdas Fair adalah ruang kreatif bagi mahasiswa dan anak-anak untuk mengekspresikan diri sekaligus menjaga warisan budaya,” ujar Sumilat.
Ia menekankan bahwa kegiatan serupa akan terus digelorakan agar pendidikan dasar tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter.
Acara ini turut dihadiri berbagai pihak yang peduli terhadap pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar, antara lain Ketua Dharma Wanita Persatuan FIPP Unima, Henny B. A. Kiriweno, S.Pd, M.Pd, Ketua IGTKI-PGRI Sulut, Adeleida A. Tewuh, S.Pd, M.Pd., serta Koordinator PPL PG-PAUD, Dr. Refien Khouni Silva Rawung, M.Si.
Ratusan anak TK dari sekolah mitra pun ikut memeriahkan lomba mewarnai yang menjadi daya tarik tersendiri. Antusiasme mereka memberi warna dan semangat tersendiri dalam penyelenggaraan Dikdas Fair.
Melalui tarian daerah yang ditampilkan mahasiswa dan peserta, Aula Mapalus seakan berubah menjadi panggung keberagaman budaya Sulawesi Utara. Kehadiran ajang pemilihan Putra Putri Jurusan Dikdas semakin menegaskan bahwa Dikdas Fair bukan sekadar acara tahunan, melainkan momentum untuk melahirkan duta-duta muda yang berdaya saing, berbudaya, dan inspiratif.
“Ini adalah wujud nyata komitmen Unima dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kebanggaan terhadap budaya bangsa. Mari kita terus berkarya dan melestarikan budaya Indonesia,” pungkas Margareta Sumilat.
Dengan semangat kolaborasi, Dikdas Fair 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang memberi kontribusi besar bagi pendidikan dasar sekaligus menjaga nilai-nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat Sulawesi Utara. (Abner)