MINAHASA – Universitas Negeri Manado (Unima) kembali menegaskan posisinya sebagai institusi akademik yang berorientasi pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Internal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2025.
Acara MONEV Internal yang strategis ini diselenggarakan secara resmi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unima di Gedung Pancasila Unima, pada Kamis (25/9/2025). Momentum ini kian terasa penting karena bertepatan dengan rangkaian peringatan Dies Natalis Unima ke-70 tahun, sekaligus menjadi penjaminan mutu atas pelaksanaan program “Kampus Berdampak” di Sulawesi Utara.
Kegiatan MONEV ini sengaja dirancang untuk tidak hanya berfokus pada evaluasi ilmiah, tetapi juga menjadi etalase nyata bagi dampak ekonomi di lingkungan kampus. Area di sekitar lokasi MONEV dimanfaatkan oleh mahasiswa wirausaha Unima untuk menjajakan berbagai produk, mulai dari aneka kue, kopi, hingga makanan ringan.
Dukungan terhadap program riset dan kewirausahaan mahasiswa tampak jelas dari kehadiran jajaran pimpinan universitas. Rektor Unima, Dr. Joseph P. Kambey, SE., Ak., MBA., bersama Sekretaris Senat Unima, Prof. Dr. Beatrix Jetje Podung, M.Kes., AIFO., Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Mister Gidion Maru, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Prof. Dr. Donal Matheos Ratu, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Lenny Leorina Evinita, B.Sc., MA., MBA., Ph.D., secara langsung mendampingi Kepala LPPM Unima, Dr. Armstrong F. Sompotan, M.Si., Sekretaris Rektor Unima, Dr. Marcia Watulingas, M.Pd, serta Kepala Humas Unima, Drs. Titof Tulaka, SH., MAP., untuk meninjau proses MONEV dan stan wirausaha.
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pengembangan jiwa wirausaha mahasiswa Unima, Rektor Dr. Joseph P. Kambey tidak hanya meninjau, namun juga secara langsung membeli dan mencicipi berbagai kue dan coffee yang dijual mahasiswa. Aksi ini memberikan motivasi dan validasi nyata atas inisiatif kewirausahaan di kalangan generasi muda Unima.
Kepala LPPM Unima, Dr. Armstrong F. Sompotan, M.Si., dalam keterangannya, menjelaskan bahwa MONEV internal adalah mekanisme penting untuk memastikan riset berjalan sesuai koridor dan target yang ditetapkan oleh DPPM.
”MONEV ini adalah tahap krusial dalam siklus penelitian. Kami ingin memastikan setiap hasil riset dan PKM yang didanai melalui skema kementerian memiliki luaran yang terukur, dapat dipublikasikan, dan yang terpenting, memberikan solusi nyata atau dampak positif bagi masyarakat. Inilah esensi dari Program Kampus Berdampak dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi,” ujar Doktor Ilmu Kebumian tersebut.
Dr. Sompotan juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh elemen kampus.
“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Rektor Unima, Sekretaris Senat Unima, seluruh pimpinan wakil rektor, dekan, para dosen, dan mahasiswa yang telah berdedikasi meneliti dan melaksanakan PKM. Mereka adalah motor penggerak Unima dalam menjalankan Tri Dharma,” imbuhnya.
Proses MONEV ini dijalankan oleh tim reviewer internal yang beranggotakan para peneliti senior dan pakar di Unima. Tim dipimpin oleh Prof. Dr. Revolson A. Mege, MS., yang didampingi oleh Prof. Dr. Mokosuli Yermia Semuel, S.Si., M.Si. (Dekan FMIPAK Unima), Dr. Fredrik Alfrets Makadada, M.Kes., AIFO (Dekan FIKKM), dan Dr. Emma Mauren Moko, S.T.P., M.Si. (Koordinator Program Studi S2 Biologi) dan didampingi Dr. Rifana S. S. I. Kawet, S.T., M.T., (Sekertaris LPPM).
Prof. Dr. Revolson A. Mege, MS., selaku pimpinan tim reviewer, menekankan perlunya peningkatan kualitas luaran riset.
”Fokus kami adalah pada kebermanfaatan dan relevansi lokal. Penelitian tidak boleh berhenti pada laporan ilmiah, tetapi harus didorong untuk menjadi inovasi, produk, atau kebijakan yang dapat diserap oleh masyarakat dan mitra industri. MONEV ini berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi potensi riset yang dapat dilanjutkan ke tahap adopsi masyarakat, sejalan dengan semangat ‘Kampus Berdampak’ dan kebutuhan pembangunan di Sulawesi Utara,” tegas peneliti senior Unima tersebut.
Melalui kegiatan MONEV yang terintegrasi dengan dukungan nyata bagi wirausaha mahasiswa ini, Unima membuktikan komitmennya untuk tidak hanya mencetak lulusan berilmu, tetapi juga menjadi sumber solusi dan penggerak pembangunan daerah melalui riset yang berkualitas dan pemberdayaan yang berkelanjutan. (Abner)