Manado, e-karyamedia.com– Gelombang ketegangan politik nasional yang disertai aksi unjuk rasa berujung kekerasan di sejumlah daerah mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Forum Media Pewarta Sulut (FMPS) mengambil langkah strategis dengan mengkampanyekan pesan perdamaian dan menyerukan agar media tetap menjaga netralitas demi keutuhan bangsa.
Ketua FMPS Sulut, Elga W.Maramis, menegaskan bahwa media memiliki peran penting sebagai penjaga objektivitas informasi sekaligus perekat persatuan nasional.
“Media harus netral, tidak boleh memihak kelompok tertentu. Netralitas itulah yang membuat masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Minggu (31/8/2025).
Gelombang demonstrasi dalam beberapa pekan terakhir memang memakan korban jiwa di berbagai daerah. Di Jakarta, Affan Kurniawan, pengemudi ojek online, tewas usai dilindas kendaraan aparat pada 28 Agustus 2025. Sementara di Makassar, empat orang meninggal dunia akibat kebakaran gedung DPRD setempat, termasuk staf humas DPRD, Muhammad Akbar Basri, serta staf Sarina Wati yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.
Tragedi kemanusiaan ini menuai keprihatinan nasional. Presiden Prabowo Subianto pun menyerukan agar masyarakat tidak mudah diadu domba. “Indonesia di ambang kebangkitan, jangan sampai kita dipecah belah,” tegas Presiden dalam pidatonya. Pernyataan tersebut juga diangkat FMPS sebagai pesan utama dalam kampanye perdamaian.
Menurut Maramis, masyarakat Sulawesi Utara harus menjadi contoh dalam menjaga kerukunan dan menahan diri dari aksi anarkis. FMPS menilai bahwa media di Sulut memiliki tanggung jawab moral untuk terus menciptakan suasana kondusif demi keberlanjutan pembangunan daerah maupun nasional.
Selain menjaga independensi, FMPS juga menekankan pentingnya etika dalam setiap publikasi berita. “Anggota FMPS harus beretika dan menjadi contoh bagi masyarakat. Publikasi yang baik akan mendorong percepatan pembangunan,” kata Elga. Ia menegaskan, berita yang berimbang dan akurat akan meminimalisir konflik dan memperkuat demokrasi.
Sebagai wadah pewarta di Sulawesi Utara, FMPS berkomitmen mengawal netralitas media sekaligus mendukung kebijakan pemerintah yang pro-rakyat. Forum ini juga mendorong agar setiap informasi yang dipublikasikan mampu memotivasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan, bukan malah menimbulkan keresahan.
Figur Elga Maramis sendiri dikenal konsisten dalam advokasi publik. Selain memimpin FMPS, ia juga menjabat sebagai Sekretaris LPK-RI Sulut dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Dedikasinya memperkuat citra FMPS sebagai organisasi yang peduli pada perdamaian dan kemajuan masyarakat.
Semangat FMPS sejalan Jodengan prinsip Sustainable Development Goals (SDG) ke-16, yang menekankan pentingnya perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. Inisiatif ini juga beririsan dengan gerakan anak muda, PeaceAble Impact, yang mengkampanyekan perdamaian, inklusi, dan kepedulian lingkungan.
“Damai itu indah,” tegas Maramis , menutup pernyataannya. Dengan semangat netralitas, independensi, dan objektivitas, FMPS bertekad menjadikan media sebagai pilar demokrasi yang memperkuat persatuan nasional. Melalui jurnalisme yang bertanggung jawab, FMPS optimistis Indonesia dapat bangkit, inklusif, dan damai tanpa kekerasan.
