MINAHASA – Universitas Negeri Manado (Unima) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjalin kolaborasi strategis melalui kuliah umum sekaligus peresmian Pojok Statistik di kampus Unima. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat E.A. Worang, Gedung Rektorat lantai III, Selasa (30/9/2025), itu menegaskan pentingnya pemanfaatan data statistik dalam perencanaan pembangunan daerah berkelanjutan.
Kuliah umum kali ini mengangkat tema “Pemanfaatan Data Statistik dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Berkelanjutan” dan dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, serta pimpinan fakultas.
Dalam sambutannya, Rektor Unima, Dr. Joseph Philip Kambey, S.E., Ak., MBA., menekankan pentingnya keberadaan Pojok Statistik sebagai sarana edukasi sekaligus pusat literasi data di lingkungan akademik.

“Pojok Statistik bukan hanya ruang akses informasi, tetapi juga pusat edukasi, literasi, dan riset. Melalui fasilitas ini, mahasiswa, dosen, peneliti, hingga masyarakat luas dapat memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Kambey.
Ia menambahkan, Unima berkomitmen menjadikan fasilitas ini sebagai wahana untuk memperkuat budaya akademik berbasis bukti (evidence-based). “Harapannya, mahasiswa Unima tidak hanya menjadi pengguna data, tetapi juga pencipta gagasan baru yang lahir dari pemanfaatan data secara bijak, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi Sulut dan bangsa,” lanjutnya.
Usai kuliah umum, Rektor Unima bersama Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, meresmikan Pojok Statistik yang berlokasi di lantai II Kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unima. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan piagam bersama sebagai simbol implementasi kerja sama Unima dan BPS Sulut.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Aidil Adha menyebutkan bahwa kolaborasi antara BPS dan perguruan tinggi merupakan kebutuhan strategis dalam pembangunan.
“Peran BPS dan universitas itu sama-sama penting. BPS bertugas mengumpulkan dan menyediakan data, sementara dosen serta mahasiswa juga melakukan riset untuk kepentingan pembangunan. Dengan adanya Pojok Statistik ini, data yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal dalam penelitian maupun pengajaran,” jelas Aidil.
Ia mengapresiasi langkah cepat Rektor Unima yang langsung merealisasikan inisiasi kerja sama ini. “Sambutan dari Pak Rektor luar biasa. Padahal baru sebentar kami berdiskusi, tau-taunya langsung diwujudkan. Pojok Statistik ini bukan sekadar pojok, tapi sebuah ruang yang difasilitasi oleh Unima demi literasi data yang lebih luas,” ungkapnya.

Menurut Aidil, Pojok Statistik akan memberi kemudahan bagi mahasiswa dan dosen untuk memperoleh data statistik resmi. Lebih jauh, fasilitas ini juga dikelola langsung oleh mahasiswa Unima agar mereka terbiasa dalam mengakses, mengolah, dan memanfaatkan data.
“Sehingga lulusan Unima nantinya bukan hanya pemimpi, tetapi pemimpin yang mampu mengambil keputusan berdasarkan data yang valid,” kata Aidil.
Kolaborasi Unima dan BPS Sulut dinilai strategis karena sejalan dengan kebutuhan pemerintah daerah dalam merancang pembangunan berkelanjutan. Dengan data statistik yang tepat, kebijakan publik bisa disusun lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara nyata.
“Dengan adanya Pojok Statistik, Unima diharapkan mampu melahirkan generasi akademisi yang lebih peka terhadap data, memiliki daya kritis, serta mampu menjawab tantangan pembangunan daerah. Sinergi antara dunia akademik dan lembaga statistik ini menjadi salah satu langkah konkret menuju pembangunan Sulawesi Utara yang berkelanjutan,” tandasnya.
Acara ini turut dihadiri jajaran pimpinan Unima, di antaranya Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Mister Gidion Maru, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Lenny Leorina Evinita, B.Sc., MA., MBA., Ph.D., Kepala LPPM Unima Dr. Armstrong F. Sompotan, M.Si., serta para dekan dari berbagai fakultas. Hadir pula Kepala BPS Kabupaten Minahasa, Eko Setyo Budi, S.H., M.H., dan moderator kuliah umum, Jipi Pangemanan, SST., M.Si. (Abner)
