MINAHASA – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Sejarah Universitas Negeri Manado (Unima) sukses memamerkan Karya Mahasiswa PPG Prajabatan Tahun 2025 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.
Kegiatan ini menampilkan media pembelajaran Gallery Walk yang mengintegrasikan Kearifan lokal Nusantara, dengan hasil kolaborasi kreatif antara mahasiswa PPG Prajabatan, peserta didik SMA Negeri 1 Tondano dan SMA Negeri 3 Tondano.
Adapun, kegiatan tersebut menjadi wujud kontribusi nyata calon guru professional dalam menghadirkan media pembelajaran sejarah yang adaptif, inklusif, dabn berbasis budaya.
Selain itu, karya ini mahasiswa PPG Prajabatan ini tidak hanya menunjukkan kreativitas dan daya cipta, tetapi juga menanamkan nilai cinta tanah air melalui pendekatan kontekstual.
Koordinator PPG Sejarah Unima, Dr. Meike Imbar, M.Pd, dalam sambutannya menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi Pendidikan yang memadukan inovasi pedagogis dengan pelestarian budaya.
“Gallery Walk bukan sekedar media, tapi ruang dialog untuk mengaktualisasikan sejarah dalam kehidupan sehari-hari,” kata Imbar, di depan Kantor Pusat Unima pada hari Jumat (02/05/2025).
Acara ini menjadi Istimewa adalah kolaborasi langsung antara calon guru mahasiswa PPG Prajabatan dengan Peserta Didik SMA Negeri 1 Tondano dan SMA Negeri 3 Tondano. Semuanya bersama-sama merancang materi Gallery Walk selama 3 bulan, dengan bimbingan dosen dan guru pamong.
Karya Gallery Walk dari SMA Negeri 1 Tondano menyampaikan materi tentang “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” dan Karya Gallery Walk dari SMA Negeri 3 Tondano menyampaikan materi tentang “Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia”.
Ketua Kelas PPG Sejarah Unima, Christoforus Kelvin Harun, mengaku rasa senang karena karya tersebut dianggap dapat menambahkan wawasan dan pengalaman sebagai calon guru.
“Sebagai mahasiswa PPG yang menjalani masa PPL di SMA Negeri 3 Tondano, saya sangat antusiasbisa terlibat dalam pengembangan Gallery Walk bertema Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Melalui media pembelajaran ini, kami berhasil menghadirkan Sejarah Islam Nusantara secara interaktif-mulai dari replika peta Kesultanan Demak terbuat dari biji-bijian, hingga replika Sultan Hasanuddin dari Kesultanan Gowa-Tallo,” ucapnya.
Di sisi lain, pria yang akrab di sapa Kelvin merasa bangga dengan peran aktif siswa SMA Negeri 3 Tondano selama kegiatan tersebut berlangsung.
“Dan yang paling membanggakan adalah melihat peserta didik saya di SMA Negeri 3 Tondano aktif berperan sebagai pemandu muda yang menjelaskan pengaruh Wali Songo kepada pengunjung. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan multimodal (visual, kinestetik, dan digital) efektif membuat Sejarah Islam yang sering dianggap jauh menjadi relevan dengan generasi sekarang,” tandas Harun.
Disamping itu, mahasiswa lainnya yang mewakili PPL SMA Negeri 1 Tondano, Faiqotus Silvia, juga menjelaskan bahwa kegiatan ini meningkatkan kreativitas dari peserta didik SMA Negeri 1 Tondano dan SMA Negeri 3 Tondano sekaligus calon guru dapat berinovasi dalam menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan.
“Melalui Gallery Walk bertemakan ‘Pahlawan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia asal Minahasa’, kami ingin mengubah narasi bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya berpusat di Jawa. Bersama peserta didik SMA Negeri 1 Tondano, kami menghidupkan kontribusi tokoh seperti Alexius Impurung Mendur dan Frans Sumarto Mendur adalah kakak beradik yang mengabadikan momen bersejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 melalui jepretan kamera. Pengunjung bisa melihat hasil jepretan legendaris Mendur Brothers, perjalanan Sam Ratulangi yang berperan menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sampai menjadi Gubernur pertama Sulawesi asal Tondano, Minahasa, bahkan kegiatan Alfred Fritz Wua dan Waidan Barnabas Palenewen menggunakan telegraf untuk menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sampai ke ranah Internasional,” urai Silvia.
Selain pameran Gallery Walk, acara gelar karya dimeriahkan dengan Kuis Sejarah juga pembagian hadiah. Juga terdapat evaluasi untuk pengembangan karya maupun praktik mengajar dari dosen. Kegiatan ini menjadi inspirasi bagi SMA Negeri 1 Tondano yang akan membentuk ekstrakurikuler terbaru untuk peserta didik dalam tahun ajaran baru yaitu “Jurnalistik” dan dari SMA Negeri 3 Tondano dikenal sebagai sekolah budaya kedepannya lomba Gallery Walk akan menjadi program tahunan. (Abner)