TOMOHON – Dosen Universitas Negeri Manado (Unima) menunjukkan komitmen nyata dalam pengabdian kepada masyarakat melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kegiatan PKM ini dipimpin oleh Yunike Sulistyosari, M.Pd. (Prodi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum), bersama Andi Andre Pratama Putra, M.Arch. (Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik), dan Anindya Puspitaputri, M.Si. (Prodi Ilmu Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum).
Tim dosen muda tersebut melaksanakan Pelatihan dan Pendampingan Kesiapsiagaan Bencana berbasis Space Syntax di SMP Katolik Bunda Hati Kudus, Woloan, Kota Tomohon, Rabu (13/8/2025). Sekolah ini berada di kawasan rawan erupsi Gunung Lokon, salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara.
Melalui metode Space Syntax, tim melakukan analisis jalur evakuasi dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk, aksesibilitas, dan konektivitas ruang. Hasil analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi rute evakuasi terbaik serta menyusun peta alternatif, sehingga dapat meningkatkan efektivitas penyelamatan ketika terjadi bencana.
Kegiatan dilaksanakan melalui tiga tahapan utama:
1. Analisis jalur evakuasi.
2. Pemberian materi mitigasi bencana.
3. Simulasi evakuasi bersama siswa dan guru.
Para siswa dan guru menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pelatihan dan simulasi. Pihak sekolah juga mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan pengetahuan praktis sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya jalur evakuasi yang terencana.
Ketua tim pelaksana, Yunike Sulistyosari, M.Pd., menjelaskan bahwa metode Space Syntax dipilih karena mampu memetakan jalur evakuasi secara ilmiah dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kepadatan kawasan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap tidak hanya siswa, tetapi juga masyarakat sekitar sekolah lebih siap dan tanggap menghadapi ancaman bencana. Ke depan, kegiatan mitigasi bencana berbasis riset seperti ini diharapkan dapat diperluas dengan dukungan berbagai pihak,” ujar Yunike, Kamis (14/8/2025).
Dengan terlaksananya program ini, Universitas Negeri Manado menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang hadir untuk masyarakat, khususnya dalam membangun kesiapsiagaan bencana melalui pendekatan ilmiah, kolaboratif, dan berkelanjutan. (Abner)