MINUT – Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah konkret menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, sekaligus memeriahkan HUT RI ke-80. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Werot, Kecamatan Likupang Selatan pada Selasa (2/9/2025) ini, dihadiri oleh jajaran Dinas Pangan, Camat Likupang Selatan, serta tokoh masyarakat.
Berdasarkan Surat Kementerian Dalam Negeri No.500.1/4780/SJ Tanggal 28 Agustus 2025, program ini dirancang untuk menjamin stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat daerah.
Melalui GPM, Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kelvin Lotulung berharap agar masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara dapat mengakses pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau.
“Kita ingin memastikan setiap warga memiliki kesempatan untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang tidak hanya murah, tetapi juga berkualitas,” ujar Kepala Dinas Pangan, Berhta, dalam sambutannya. Hal ini sekaligus merefleksikan harapan Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kelvin Lotulung agar masyarakat dapat mengakses pangan terjangkau dengan kualitas terjamin.
Dalam pelaksanaannya, GPM menawarkan beragam komoditas penting dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Pangan (HAP). Untuk komoditas seperti beras, gula, dan minyak, Pemerintah Kabupaten Minut bahkan memberikan subsidi langsung sebesar 30-50%.
Berikut daftar harga yang berlaku dalam Gerakan Pangan Murah:
- Beras SPHP: Rp 58.000 per sak (5 kg)
- Gula Manis Kita: Rp 16.600 per kg
- Minyakita: Rp 14.200 per liter
- Cabai Rawit: Rp 35.000 per kg
- Tomat: Rp 3.000 per kg
- Bawang Merah: Rp 30.000 per kg
- Bawang Putih: Rp 20.000 per kg
- Cabai Merah Panjang: Rp 10.000 per kg
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Minut, Dinas Pangan, Bulog, serta pedagang pasar setempat. Dengan adanya subsidi dan pengawasan harga, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat terbantu dan merasakan dampak positif dari program ini.
Gerakan Pangan Murah tidak hanya menjadi bentuk hadiah bagi masyarakat di hari kemerdekaan, tetapi juga bukti keseriusan pemerintah dalam menghadapi tantangan inflasi dan menciptakan distribusi pangan yang efektif dan merata. Keberlanjutan program semacam ini dinilai akan memberikan dampak jangka panjang terhadap perekonomian serta kesejahteraan warga Minahasa Utara.
(Budi)

