MINAHASA – Universitas Negeri Manado (Unima) kembali mencatatkan tonggak penting dalam perjalanan akademiknya. Dalam momentum Dies Natalis ke-70, Unima menggelar sidang senat terbuka untuk pengukuhan empat guru besar baru, Selasa (23/9/2025), di Training Center Unima, Tondano.
Sidang senat terbuka diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Senat Universitas oleh Sekretaris Senat, Prof. Dr. Beatrix Jetje Podung, M.Kes., dan dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Unima, Prof. Dr. Herry Sumual, M.Si. Doa pengantar dipimpin oleh Pdt. Conny Marlen Tangkere Kandey, Ketua BPMJ GMIM Taar Era Rumoong Atas sekaligus Ketua BPMW Tareran.
Prosesi pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor Unima, Dr. Joseph Philip Kambey, SE, Ak, MBA., yang menandai bertambahnya deretan profesor di universitas yang telah menyandang predikat akreditasi unggul tersebut.
Empat guru besar yang resmi dikukuhkan adalah:
1. Prof. Dr. Fince Lenny Sambeka, M.Hum., Guru Besar Bidang Ilmu Sosiolinguistik, Fakultas Bahasa dan Seni.
2. Prof. Dr. Nikolas Fajar Wuryaningrat, SE., M.Sc., Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pengetahuan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
3. Prof. Dr. Rolly Robert Oroh, S.P., MT., Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Kejuruan, Fakultas Teknik.
4. Prof. Dr. Sjuul Juliana Lendo, M.Pd., Guru Besar Bidang Ilmu Semiotika dalam Pendidikan Bahasa dan Sastra, Fakultas Bahasa dan Seni.
Dalam sambutannya, Rektor Unima, Dr. Joseph Philip Kambey, menyampaikan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang memungkinkan universitas dapat kembali menyelenggarakan prosesi akademik yang agung dan penuh kehormatan ini.
“Pengukuhan guru besar merupakan peristiwa akademik yang sangat terhormat. Melalui orasi ilmiah, seorang profesor memperlihatkan otonomi keilmuan, serta menyampaikan gagasan dan ide brilian bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Rektor.
Menurutnya, jabatan guru besar bukan hanya pencapaian akademik tertinggi, melainkan juga bentuk pengakuan negara atas dedikasi keilmuan yang diberikan untuk masyarakat, bangsa, dan negara.
Rektor menegaskan, bertambahnya empat guru besar akan semakin meningkatkan academic standing Unima, sekaligus memperkokoh peran universitas dalam menghadirkan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan nasional.
“Tugas dan panggilan untuk membangun Unima masih terbentang luas. Banyak anak bangsa yang menanti sentuhan dan arahan dari para profesor, untuk dididik, diasah, dan disiapkan menjadi generasi unggul serta pelopor di berbagai bidang,” tutur Kambey.
Ia juga mengingatkan bahwa dunia penelitian dan pengembangan akan semakin menantang, sehingga kehadiran para profesor baru diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Lebih jauh, Rektor Unima menyampaikan harapan agar momentum pengukuhan ini bisa menjadi inspirasi bagi para akademisi lain.
“Dengan banyaknya lektor kepala yang dimiliki, Unima sesungguhnya memiliki potensi besar untuk menambah jumlah guru besar. Semakin banyak profesor yang hadir, semakin banyak pula pakar yang dapat memberi solusi atas persoalan bangsa,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Rektor menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Senat Universitas, para guru besar, pimpinan, serta seluruh civitas akademika yang telah bekerja sama dalam mendukung pengembangan Unima.
“Dengan tambahan empat guru besar hari ini, Unima semakin kuat secara kapasitas akademik. Ini bukan hanya kebanggaan universitas, tetapi juga kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara, bahkan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, acara pengukuhan turut dihadiri oleh anggota Senat Unima, para kepala biro, keluarga dari para guru besar yang dikukuhkan, serta Humas Unima. (Abner)

