MINAHASA – Dua akademisi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat (FIKKM) Universitas Negeri Manado (Unima), Dr. Eduard E. Kumenap, M.Pd, dari Program Studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, bersama Dr. Nolfie Piri, M.Pd, dari Jurusan Pendidikan Olahraga, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk Pelatihan Psikologi Olahraga bagi atlet-atlet Klub Pengcab Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Program pemberdayaan berbasis ilmu psikologi olahraga tersebut berlangsung selama empat bulan, terhitung sejak Juli hingga Oktober 2025. Pelaksanaan PKM ini menjadi bagian dari komitmen Unima dalam memperluas kontribusi keilmuan ke tengah masyarakat, khususnya di bidang olahraga prestasi.
Koordinator kegiatan, Dr. Eduard E. Kumenap, menjelaskan bahwa psikologi olahraga merupakan disiplin yang berperan penting dalam memaksimalkan potensi atlet. Menurutnya, kemampuan fisik yang baik tidak akan optimal tanpa pengelolaan mental yang tepat.
“Ilmu psikologi dapat diterapkan dalam olahraga untuk membantu bakat atlet berkembang tanpa hambatan kepribadian. Tujuan umumnya adalah membantu atlet tampil dengan performa optimal, lebih baik dari pencapaian sebelumnya,” ujar Dr. Eduard saat diwawancarai, Jumat (31/10/2025).
Ia menegaskan bahwa banyak atlet mengalami tekanan mental saat bertanding, yang tanpa disadari berpengaruh langsung terhadap performa fisik mereka.
“Stres ketika pertandingan bisa memicu reaksi negatif, baik fisik maupun psikis. Atlet dapat menjadi tegang, detak jantung meningkat, berkeringat dingin, merasa cemas, dan kesulitan berkonsentrasi. Semua ini berdampak pada penurunan kemampuan olahraga,” jelasnya.
Melalui PKM ini, tim ingin memberikan pemahaman bahwa kesiapan mental sama pentingnya dengan kesiapan teknik dan fisik.
Lebih lanjut, Dr. Eduard menyampaikan bahwa salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah membangun kepercayaan diri atlet FOPI Minahasa dalam menghadapi kompetisi, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Kami ingin memberikan kepercayaan diri kepada atlet dan membekali mereka dengan pemahaman tentang cara menghadapi situasi sulit saat mengalami gangguan mental dalam pertandingan,” ungkapnya.
Materi pelatihan difokuskan pada strategi pengendalian stres, teknik konsentrasi, self-talk positif, relaksasi, dan penguatan motivasi. Atlet juga diberi simulasi situasi pertandingan untuk melatih respons mental dalam tekanan.
Dalam program ini, tim PKM juga menetapkan target luaran berupa:
1. Peningkatan kepercayaan diri atlet dalam menghadapi pertandingan.
2. Pemahaman lebih dalam peserta kegiatan mengenai psikologi olahraga, yang dapat diterapkan dalam latihan dan kompetisi.
3. Publikasi hasil kegiatan dalam bentuk artikel pada jurnal nasional, prosiding, atau media massa sebagai kontribusi ilmiah dan dokumentasi pengabdian.
Kedua dosen berharap, pelatihan ini dapat menjadi model pembinaan mental atlet di daerah lain, khususnya olahraga petanque yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
PKM ini juga diharapkan memberi dampak berkelanjutan bagi Pengcab FOPI Minahasa dalam mempersiapkan atlet-atlet unggulan yang tidak hanya kuat secara teknik, tetapi juga tangguh secara mental.
(Abner)

