MANADO – Universitas Negeri Manado (Unima) mendapat pendampingan langsung dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Khairul Munadi, dalam rangka mematangkan persiapan pembukaan empat program studi strategis, yakni Pendidikan Kedokteran, Bioteknologi, Teknologi Pangan, serta Hasil Pertanian. Pendampingan ini menjadi bagian dari penguatan kelembagaan Unima menuju universitas berdaya saing nasional dan regional.
Dalam kegiatan tersebut, Prof. Khairul Munadi menekankan pentingnya pemenuhan standar pembukaan program studi sesuai regulasi Ditjen Dikti. Arahan mencakup kesiapan sumber daya manusia, penguatan kurikulum berbasis kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, hingga kelengkapan sarana dan prasarana pendukung akademik.
“Pembukaan program studi baru harus menjawab kebutuhan riil masyarakat serta selaras dengan arah pembangunan nasional. Karena itu, seluruh persyaratan akademik dan kelembagaan harus dipersiapkan secara matang dan berkelanjutan,” ujar Khairul Munadi dalam sesi pendampingan.

Pendampingan turut dihadiri Tim Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti, Henriette Minerva Wenno dan Sefryan Daru S., serta Kepala LLDIKTI Wilayah XVI, Munawir S. Rasak, SIP, MAP. Mereka memberikan penjelasan teknis terkait regulasi, standar mutu, serta tahapan pengusulan pembukaan program studi baru.
Sejumlah Staf Ahli Menteri, antara lain Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad dan Prof. Drs. T. Basarudin, MSc, Ph.D., juga hadir memberikan penguatan dari sisi kebijakan dan perspektif akademik, khususnya dalam pengembangan program studi yang bersifat strategis dan berdampak luas.
Rektor Universitas Negeri Manado, Joseph Philip Kambey, SE, MBA, Ak., menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia menegaskan bahwa pendampingan ini menjadi dorongan penting bagi Unima untuk mempercepat transformasi institusi.
“Kehadiran Dirjen Dikti beserta jajaran memberikan motivasi sekaligus kejelasan arah bagi Unima dalam membuka program studi yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya di Sulawesi Utara dan kawasan Indonesia Timur,” kata Joseph Kambey.

Menurutnya, pembukaan prodi Pendidikan Kedokteran, Bioteknologi, Teknologi Pangan, dan Hasil Pertanian merupakan langkah strategis Unima dalam mendukung penguatan sumber daya manusia, ketahanan pangan, serta layanan kesehatan di daerah.
Seluruh jajaran pimpinan universitas turut mengikuti kegiatan pendampingan tersebut sebagai wujud komitmen institusi dalam memastikan proses pengusulan prodi baru berjalan sesuai standar mutu nasional. Melalui pendampingan ini, Unima optimistis dapat segera mematangkan dokumen akademik, perencanaan laboratorium, serta implementasi kurikulum yang adaptif terhadap tantangan masa depan. (Abner)






