MINAHASA – Guru Besar Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Manado (Unima), Prof. Dr.-Ing. Drs. Parabelem Rompas, M.T., bersama Dosen Program Studi Teknik Informatika FT Unima, Made Krisnanda, S.T., M.T., melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “PKM Mahasiswa Prodi Teknik Mesin dalam Pengembangan Bisnis di Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado.”
Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada 19–20 Juni 2025, bertempat di Program Studi Teknik Mesin FT Unima, Tondano, dan diikuti oleh 25 mahasiswa Teknik Mesin.
Tim Pelaksana PKM
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan:
- Prof. Dr.-Ing. Drs. Parabelem Rompas, M.T., ahli di bidang teknik mesin,
- Made Krisnanda, S.T., M.T., ahli pengembangan dan penerapan teknologi informasi.
Dalam wawancara, Prof. Parabelem Rompas menjelaskan bahwa pelatihan yang mengintegrasikan keterampilan teknik dengan pemahaman kewirausahaan berbasis bengkel masih sangat terbatas di lingkungan mahasiswa Teknik Mesin.
Sebagai Koordinator Program Studi PTK (S2) Unima, ia menegaskan bahwa kegiatan PKM ini ditujukan agar mitra, dalam hal ini mahasiswa dan pimpinan Prodi Teknik Mesin dapat:
- Memiliki keterampilan dasar perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor roda dua.
- Memahami dasar-dasar manajemen usaha bengkel, termasuk pembukuan sederhana, pelayanan pelanggan, dan strategi pemasaran.
- Memiliki motivasi untuk memulai usaha mandiri di bidang otomotif.
Permasalahan yang Dihadapi Mitra
- Minimnya keterampilan teknis perawatan dan perbaikan motor.
- Belum memiliki pengetahuan manajemen usaha bengkel.
- Terbatasnya fasilitas pelatihan praktis yang mendukung kewirausahaan otomotif.
Prof. Parabelem Rompas memaparkan bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 5–7% per tahun (BPS, Statistik Transportasi Darat 2023). Namun, ketersediaan SDM kompeten di bidang perawatan dan perbaikan kendaraan masih belum merata, termasuk di wilayah Tondano, Kabupaten Minahasa.
“Padahal, kebutuhan keterampilan teknis otomotif dan kemampuan berwirausaha kini menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan,” ujarnya, Jumat (20/6/2025)
Sementara itu, Made Krisnanda, S.T., M.T. menyampaikan bahwa mahasiswa Teknik Mesin Unima memiliki potensi besar menjadi wirausahawan bengkel, karena didukung dasar keilmuan teknik yang kuat.
Namun pada kenyataannya, banyak mahasiswa:
- kuat secara teori,
- tetapi minim keterampilan praktis,
- serta belum memahami aspek manajerial dan kewirausahaan.
“Pelatihan seperti ini menjadi kebutuhan mendesak sebagai kontribusi perguruan tinggi dalam memberdayakan mahasiswa dan prodi berbasis keilmuan,” tegasnya.
Solusi Program PKM
Krisnanda menjelaskan bahwa program pelatihan ini memberikan solusi melalui empat langkah utama, yaitu:
- Pelatihan teknis otomotif, meliputi sistem mesin, sistem kelistrikan, rem, dan transmisi kendaraan roda dua.
- Pelatihan manajemen usaha bengkel, termasuk pembukuan sederhana, pelayanan pelanggan, dan strategi promosi.
- Praktik langsung menggunakan kendaraan bermotor dan peralatan bengkel di laboratorium FT Unima.
- Pendampingan pasca-pelatihan bagi peserta yang ingin mendirikan usaha bengkel mandiri.
(Abner)