MANADO – Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Manado (UNIMA) bersama Yayasan Suara Madani Indonesia (YSM Indonesia) menjalin kolaborasi sosial kemasyarakatan melalui Gerakan Solidaritas Peduli Kesehatan Mental.
Kegiatan ini resmi diluncurkan pada Sabtu, 1 November 2025, bertempat di Kawasan Megamas Manado, yang menjadi momentum bersejarah bagi kampanye publik bertema “Hentikan Stigma, Mari Bicarakan Kesehatan Mental.”
Gerakan ini merupakan inisiatif kolaboratif lintas sektor yang diinisiasi oleh Syiar Muslimah Sulawesi Utara dan Yayasan Suara Madani Indonesia, dengan semangat menghadirkan ruang aman, ruang dialog, dan ruang harapan bagi masyarakat. Tujuannya adalah mendorong agar isu kesehatan mental tidak lagi menjadi stigma, tetapi menjadi bagian dari percakapan sosial yang manusiawi dan penuh kasih.
Acara ini juga menandai pembukaan rangkaian kegiatan Road to Milad ke-5 Syiar Muslimah Sulawesi Utara, dengan tema “Metamorfosa, Bertumbuh, Berdaya, Bersinar.”
Sebagai bentuk dukungan nyata, turut dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara FIPP UNIMA dan Syiar Muslimah Sulawesi Utara.
Penandatanganan diwakili oleh Dr. Richard Pangkey, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIPP UNIMA, didampingi Sinta Kaunang, S.Psi., M.Cs., Koordinator Program Studi Psikologi, serta Rilya Kolsum Gobel, S.Sos., M.Si. dari Syiar Muslimah Sulawesi Utara.
Kerja sama ini memperkuat kolaborasi dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam bidang psikologi dan kesehatan mental. “Dunia akademik dan komunitas perlu berjalan beriringan dalam membangun kesadaran kesehatan jiwa masyarakat,” ujar Dr. Richard Pangkey.
Rangkaian Kegiatan Kampanye
Kampanye publik ini diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan partisipatif, antara lain:
1. Talkshow Publik
Mengusung tema “Hentikan Stigma. Mari Bicarakan Kesehatan Mental,” talkshow ini menghadirkan para narasumber profesional di bidang kesehatan jiwa. Ruang dialog ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran, empati, dan semangat saling peduli.
2. Booth Konseling Cepat & Konseling Gratis
Sejak pukul 15.00 hingga 19.00 WITA, pengunjung antusias mengikuti sesi konseling singkat bersama psikolog dan relawan profesional dari RSJ Ratumbuysang, Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD), serta Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Sulawesi Utara.
3. Papan Afirmasi dan Harapan
Melalui instalasi bertajuk “Papan Afirmasi dan Harapan”, peserta menuliskan kalimat motivasi bagi diri sendiri dan sesama. Puluhan pesan positif terpajang, menjadi simbol bahwa kebaikan dan dukungan dapat dimulai dari satu kalimat penuh kasih.
Kampanye ini menjadi langkah awal dari gerakan berkelanjutan yang akan terus digulirkan hingga akhir November mendatang. Rangkaian kegiatan lanjutan akan mencakup edukasi publik, kelas healing, ruang aman komunitas, serta deklarasi bersama lintas pihak sebagai wujud komitmen membangun Sulawesi Utara yang peduli kesehatan mental.
FIPP UNIMA menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra kolaborasi, antara lain Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, RSJ Ratumbuysang, Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Sulut, Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD), dan media mitra yang turut mendukung gerakan ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Founder Yayasan Suara Madani Indonesia, Bapak Ikhsanugraha Fajar, S.E., S.H., atas dukungan dan sinerginya dalam kampanye ini.
“Mari Bersama Hentikan Stigma, Mari Bicarakan Kesehatan Mental.”
Karena setiap jiwa berharga untuk dicintai dan disembuhkan.
Salam sepenuh cinta dari FIPP UNIMA.
(Abner)

