MINAHASA – Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado (Unima), Dra. Telly Tangkere, M.Pd., melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pengelolaan Jajanan Kuliner pada Warga Binaan Lapas Kelas IIB Tondano.”
Program ini berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada Juni 2025, melalui skema pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unima.
Dalam wawancara, Dra. Telly Tangkere, M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan PKM ini memberikan dampak signifikan bagi warga binaan, terutama dalam peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mengolah jajanan kuliner.
“Warga binaan kini memahami unsur gizi, kebutuhan gizi manusia, serta mampu menyusun menu seimbang dan bergizi. Mereka juga memiliki keterampilan mengolah makanan menggunakan teknik yang benar, sesuai prinsip sanitasi dan kesehatan,” ujarnya, pada Jumat (14/11/2025).

Melalui pelatihan ini, warga binaan juga dibekali kemampuan memasak makanan dan minuman berkualitas, serta menguasai berbagai resep standar yang dapat dipraktikkan. Keterampilan tersebut diharapkan menjadi modal berwirausaha baik ketika masih menjalani pembinaan maupun setelah bebas.
Lebih lanjut, Dra. Telly Tangkere menambahkan bahwa peserta juga memperoleh pemahaman tentang dasar-dasar berwirausaha di bidang kuliner.
“Pengetahuan ini penting agar mereka mampu mandiri, memperoleh penghasilan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga setelah kembali ke masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dra. Telly Tangkere menyampaikan sejumlah harapan dan saran bagi warga binaan, di antaranya:
- Warga binaan diharapkan terus mengembangkan kemampuan dan pemahaman yang telah diberikan agar siap menjadi wirausaha kuliner yang sukses.
- Peserta dihimbau untuk mengikuti perkembangan teknologi di bidang kuliner agar mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya.
- Warga binaan diharapkan dapat menyusun menu sehat sesuai kebutuhan gizi serta menerapkan sanitasi dan higienitas yang baik, sehingga makanan dan minuman yang diolah aman dikonsumsi dan terhindar dari risiko kontaminasi maupun keracunan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Unima melalui PKK FT Unima menegaskan komitmennya mendukung pemberdayaan masyarakat, termasuk warga binaan lapas, agar memiliki keterampilan hidup produktif dan siap berkontribusi positif di lingkungan sosialnya.
(Abner)
