MINAHASA – Suasana di sekitar kost depan GOR Universitas Negeri Manado (Unima), Kelurahan Patar, Kecamatan Tondano Selatan, mendadak mencekam pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Seorang pria berusia 20 tahun ditemukan bersimbah darah usai ditikam oleh pelaku yang masih berusia remaja.
Korban diketahui bernama Rodrigo Runturambi (20), warga Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat. Ia mengalami tiga luka tusukan, satu di dada kiri dan dua di bagian rusuk kanan, yang diduga kuat menyebabkan kematiannya.
Tim Resmob Polres Minahasa yang dipimpin Kanit Resmob Aipda Suryadi SH, bergerak cepat setelah menerima laporan dan berhasil menangkap terduga pelaku inisial CM (19), warga Kelurahan Tataaran Dua, Kecamatan Tondano Selatan. Bersama pelaku turut diamankan barang bukti berupa pisau badik yang digunakan untuk menghabisi korban.
KRONOLOGI KEJADIAN
Menurut keterangan awal pihak kepolisian, peristiwa tragis ini bermula saat pelaku bersama rekannya Frylian Tumonggor mengendarai sepeda motor menuju kost pacarnya, Airin Anggiu, yang berlokasi tepat di depan GOR Unima. Setibanya di lokasi, pelaku melihat pacarnya terlibat adu mulut dengan perempuan lain, yang diketahui bernama Acha.
Pelaku kemudian menarik pacarnya keluar dari kamar kost. Saat keduanya sudah berada di luar kamar, datanglah korban bersama teman-temannya menghampiri pelaku. Pertikaian pun tak terelakkan. Dalam kondisi emosi, pelaku mencabut pisau yang telah disembunyikan di pinggangnya lalu menusuk korban sebanyak tiga kali.
Setelah melakukan penikaman, pelaku langsung melarikan diri bersama pacarnya dan rekannya. Namun, berkat gerak cepat dan kerja intelijen, Tim Resmob berhasil membekuk pelaku tak lama setelah kejadian dan mengamankan barang bukti kejahatan.
PROSES HUKUM
“Pelaku telah diamankan bersama barang bukti dan para saksi. Saat ini kasus telah ditangani oleh penyidik Reskrim Polres Minahasa untuk proses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku,” ungkap Kanit Resmob Aipda Suryadi SH kepada media ini.
Peristiwa ini mengguncang masyarakat sekitar kampus Unima, yang dikenal cukup tenang. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, khususnya kalangan anak muda, agar menyelesaikan konflik secara bijak dan tidak membawa senjata tajam yang berpotensi menimbulkan tindak pidana berat. (Abner)