TOMOHON – Kepedulian terhadap kemajuan pendidikan vokasi di bidang konstruksi terus ditunjukkan kalangan akademisi Universitas Negeri Manado (Unima). Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Fakultas Teknik (FT) Unima, Dr. Djubir Ruslan Eddy Kembuan, M.Pd, menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Perhitungan Volume pada Bangunan Gedung” di SMK Negeri 1 Kota Tomohon, Senin (28/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Manado, yang secara berkelanjutan mendorong dosen dan peneliti untuk berkontribusi langsung bagi masyarakat melalui transfer ilmu dan keterampilan terapan.
Pengabdian kepada masyarakat ini menjadi wujud nyata tanggung jawab sosial perguruan tinggi untuk memperluas jangkauan ilmu pengetahuan terapan, terutama bagi siswa kejuruan yang akan menjadi tenaga kerja siap pakai di sektor konstruksi.
“Kegiatan ini kami rancang untuk memperkuat pemahaman teknis siswa SMK dalam hal perhitungan volume bangunan gedung, yang merupakan dasar utama dalam pekerjaan konstruksi. Pengetahuan ini penting karena berhubungan langsung dengan efisiensi biaya dan ketepatan desain,” ujar Dr. Kembuan.
Menurutnya, kemampuan menghitung volume bangunan secara akurat menjadi bagian fundamental dari standar profesionalisme di dunia teknik bangunan. Kesalahan kecil dalam penghitungan bisa berakibat besar terhadap biaya dan kualitas pekerjaan di lapangan.
“Kami ingin menanamkan sejak dini kepada siswa agar terbiasa menggunakan pendekatan ilmiah dan standar nasional, khususnya berdasarkan Daftar Analisa Satuan Pekerjaan (SNI),” lanjutnya.
Kota Tomohon, yang kini dikenal sebagai salah satu kota pendidikan di Sulawesi Utara, memiliki sejarah panjang sebagai pusat pembelajaran sejak masa kolonial Belanda. Terletak di ketinggian 900-1.100 meter di atas permukaan laut dan diapit oleh Gunung Lokon serta Gunung Mahawu, Tomohon tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya tetapi juga kemajuan pendidikannya.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 100 ribu jiwa, Tomohon menjadi rumah bagi berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah-sekolah kejuruan yang berfokus pada bidang teknik dan pembangunan. Di antara lembaga tersebut, SMK Negeri 1 Tomohon menempati posisi penting dalam mencetak tenaga terampil yang siap bersaing di dunia konstruksi.
Dalam kegiatan PKM tersebut, Dr. Djubir R. E. Kembuan, yang juga Direktur BLU Unima, memberikan materi penyuluhan mengenai pentingnya perhitungan volume bangunan gedung yang sesuai dengan standar analisis pekerjaan bangunan nasional. Para siswa diajak memahami langkah-langkah teknis, mulai dari pengukuran lapangan, interpretasi gambar kerja, hingga estimasi biaya konstruksi.
“Tujuan kami bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan industri. Siswa SMK perlu memahami bahwa perhitungan volume bukan sekadar angka, melainkan proses logis dan sistematis yang menjadi dasar setiap proyek konstruksi,” jelas Dr. Kembuan.
Ia menambahkan, kemampuan teknis seperti ini akan menjadi bekal penting bagi para siswa untuk memasuki dunia kerja, apalagi di tengah kompetisi tenaga kerja di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Siswa SMK harus siap bersaing, baik dengan tenaga kerja lokal maupun dari luar negeri. Karena itu, literasi teknis harus diperkuat sejak di bangku sekolah,” katanya.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung interaktif dan aplikatif. Para dosen memperkenalkan teknik penghitungan berbasis standar SNI, serta menjelaskan kaitannya dengan efisiensi biaya proyek bangunan. Pendekatan ini diharapkan membentuk pola pikir ilmiah dan profesional bagi para siswa.
“Perhitungan volume bangunan bukan hanya soal matematika, tapi tentang tanggung jawab, akurasi, dan efisiensi. Hal ini menjadi kompetensi utama yang wajib dikuasai calon tenaga kerja teknik bangunan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran lembaga pendidikan tinggi dalam mendampingi sekolah-sekolah vokasi agar memiliki daya saing yang setara dengan standar global.
“Perguruan tinggi tidak boleh berada di menara gading. Kami harus turun langsung, membantu sekolah kejuruan agar ilmu yang kami miliki bisa berdampak langsung bagi masyarakat,” tambah Dr. Kembuan.
Melalui kegiatan PKM yang difasilitasi oleh LPPM Unima ini, Direktur BLU Unima berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang konstruksi, khususnya di Sulawesi Utara. Para peserta mendapatkan pemahaman baru mengenai bagaimana menerapkan teori ke dalam praktik, serta bagaimana memanfaatkan standar nasional dalam setiap perencanaan proyek.
“Kami melihat antusiasme tinggi dari peserta. Ini menjadi bukti bahwa semangat belajar siswa kejuruan di Tomohon sangat besar. Kami ingin terus hadir di tengah mereka untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan praktis,” ujar Dr. Kembuan menutup kegiatan.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Dr. Djubir R. E. Kembuan, M.Pd ini menjadi bukti bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah vokasi dapat menghasilkan dampak konkret bagi peningkatan mutu pendidikan kejuruan.
Dari Tomohon, kegiatan ini menjadi cerminan semangat Universitas Negeri Manado untuk terus melahirkan inovasi dalam pendidikan teknik. Tujuan akhirnya jelas: membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap secara teoritis, tetapi juga tangguh dalam praktik, siap membangun daerah dan bersaing di tingkat nasional maupun global.
(Abner)